Bukan Sentimen Kedaerahan, Rudy Susmanto Sebut Pembangunan Kabupaten Bogor Butuh Cinta dan Kekuatan Budaya

oleh
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menyerahkan Tegar Beriman Award di momentum perayaan Hari Jadi Bogor ke 542. Foto: ramadhan
banner 468x60

HayuKaBogor.com – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah tulus berkontribusi dalam membangun Kabupaten Bogor. Ucapan ini disampaikan usai penyerahan Tegar Beriman Award kepada sejumlah individu pada puncak perayaan Hari Jadi Bogor ke-542 di Kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu, 8 Juni 2024.

“Saya, Rudy Susmanto, secara pribadi dan juga sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Bogor, mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang tulus membangun Kabupaten Bogor,” kata Rudy Susmanto.

Baca Juga: Berbagai Suku, Agama dan Tokoh Politik Hadir di Rapat Paripurna HJB 542, Rudy Susmanto: Babarengan, akur dan makmur!

Rudy menambahkan, Hari Jadi Bogor ke-542 harus menjadi momentum untuk membangun Kabupaten Bogor menjadi lebih baik, lebih maju, lebih adil, dan lebih makmur. Modal utama yang dibutuhkan, menurut Rudy, adalah rasa cinta dan sayang kepada daerah berjuluk Tegar Beriman, bukan sekadar sentimen kedaerahan.

“Karena itu, kegiatan Paripurna HJB di DPRD yang hadir tidak hanya berbusana adat Sunda, tapi juga dari pakaian adat dari Sabang sampai Merauke,” kata Rudy.

“Naskah sejarah Sunda dibacakan oleh sosok berdarah Palembang (Sekretaris DPRD, Yunita Mustika Putri). Kemudian, yang membacakan pengantar Pj Bupati Bogor adalah orang Kendari, dan yang memimpin Paripurna (Rudy Susmanto) juga orang yang lahir dan besar di Kota Solo. Artinya, kami ingin memberikan pesan bahwa Kabupaten Bogor diizinkan untuk ditinggali dan dibangun oleh orang yang memiliki rasa cinta dan sayang kepada Kabupaten Bogor,” papar Rudy.

Rudy menambahkan, HJB ke-542 juga menjadi momentum untuk menoleh nilai dan prinsip pembangunan yang digagas dan diperjuangkan para pendahulu. Kabupaten Bogor, kata Rudy, memiliki prinsip, semboyan, dan lambang yang mempersatukan seluruh partisipan pembangunan dalam langkah yang selaras.

Di dalam lambang Kabupaten Bogor, kata Rudy, tertera kata “Kuta Udaya Wangsa”. Kuta berarti Kota, Udaya berarti Fajar, Kebangkitan atau Pembangkit, dan Wangsa berarti Bangsa atau Suku Bangsa. Ketiga kata tersebut mengandung makna bahwa Kabupaten Bogor dengan dukungan masyarakatnya hendaklah menjadi pembangkit atau pusat kebangkitan perjuangan untuk memperoleh kemajuan dan kemakmuran bangsa.

“Semangat ini yang harus kita implementasikan dalam membangun Kabupaten Bogor ke depan,” imbuh dia.

Rudy mengajak semua pihak untuk menjadikan panji-panji budaya sebagai bagian dari manifesto baik untuk mengelola sumber daya alam secara bijak, membangun infrastruktur menuju kota masa depan, dan membangun sumber daya manusia agar siap berkompetisi di era globalisasi dewasa ini.

“Kita jadikan lahan-lahan pertanian tumbuh subur berswasembada, iklim usaha bertumbuh kondusif, industri dan UKM berkembang, para guru bersinergi dengan orang tua dalam mengasah generasi emas untuk menjadi pewaris masa depan bangsa, semuanya harus berpadu membangun daerah ini,” tandas dia.

banner 336x280

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *