Satai Sumsum Sapi Pak Oo yang legendaris di Bogor, Wajib Coba!

oleh
oleh
Sate pak oo, images sumber: Pinterest
banner 468x60

HAYUKABOGOR.COM – Aroma daging sapi bakar yang khas menyeruak dari satu titik di kawasan pecinan Jalan Suryakencana, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada awal pekan ini. Aroma tersebut datang dari sebuah warung satai, bernama Sate Sapi Pak Oo.

Bukan hanya satai daging sapi, berjajar satai sumsum, satai ginjal, dan satai hati sapi yang tengah dibakar. Waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB kala itu, seorang pria tua tampak sibuk mengipas sate yang sedang dibakar di atas tungku arang.

Kenapa bisa dijuluki Satai Pak Oo?

Sosok itu adalah Ahmad Saefudin atau Ending (61 tahun), generasi ketiga yang meneruskan usaha Sate Sapi Pak Oo. Nama Pak Oo sendiri diambil dari nama kakek Ending yang sudah berjualan satai sapi sejak 72 tahun lalu, tepatnya dari 1950.

Awalnya Sate Sapi Pak Oo hanya dijual dengan dipikul berpindah-pindah dari jalan ke jalan. Lambat laun, Pak Oo bisa berjualan di sebuah tenda dengan penerangan lampu petromak. Hingga kemudian warung satai yang menjual jeroan tersebut beroperasi di sebuah toko di Kelurahan Babakan Pasar, bersamaan dengan Nasi Goreng Guan Tjo dan bubur kacang hijau sejak 1960.

“Jadi, ini jualannya kakek, Pak Oo, tahun 1950. Turun ke bapak, lalu turun ke saya, generasi ketiganya. Waktu itu kakek jualan dari masih pikulan, pindah ke tenda pakai lampu minyak, sampai punya toko,” kata Ending sambil mengaduk bumbu kacang khas Sate Sapi Pak Oo.

Sumsum yang digunakan pada satai sumsum merupakan sumsum tulang belakang sapi, dari bagian leher ke ekor. Sumsum tersebut biasa disebut sebagai otot sumsum. Berbeda dengan sumsum kaki sapi yang biasa dimakan dengan cara diseruput, sumsum yang digunakan di Sate Sapi Pak Oo memiliki tekstur yang kenyal dan lembut. Sumsum sapi berwarna putih itu dipotong-potong sebesar 2 x 2 sentimeter, dan ditusuk dengan tusuk satai.

Satai pak oo, images sumber: Qraved

Rasa sumsum yang gurih, berpadu dengan gurihnya bumbu kacang. Menurut Ending, satai sumsum sapi enak dimakan selagi hangat, ditemani dengan lontong atau nasi.

Setiap harinya, Sate Sapi Pak Oo dapat menghabiskan 250 tusuk satai baik dari daging, sumsum, ginjal, juga hati. Sebanyak 50 buah lontong ludes dalam sehari dinikmati bersama dengan satai.

Harga yang cukup murah lho!

Seporsi berisi 10 tusuk satai Sate Sapi Pak Oo dibanderol seharga Rp 40 ribu. Setiap hari, Sate Sapi Pak Oo mulai buka pukul 15.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Tak jarang, dalam waktu 30 menit satai dagangan Ending sudah ludes diserbu pembeli.

Ada yang sudah coba? Yuk cicipi satai beda dari yang lain ini, satai legendaris pak oo. Salah satu satai unik yang ada di Bogor lho.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *