Biografi dan Sejarah Dinasti Abbasiyah: Masa Keemasan Islam

oleh
banner 468x60

Dinasti Abbasiyah, yang menggantikan Dinasti Umayyah di Baghdad, merupakan dinasti Islam kedua yang berjaya. Selama pemerintahan Dinasti Abbasiyah, ajaran Islam berkembang pesat, dan Baghdad menjadi pusat ilmu pengetahuan, dikenal sebagai “Masa Keemasan Islam”.

Dinasti ini bertahan selama lebih dari lima setengah abad, meskipun mulai melemah pada abad ke-13, tepatnya tahun 940 M, akibat pengaruh orang-orang non-Arab yang memisahkan diri.

 

Pendiri Dinasti Abbasiyah

Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abul Abbas As-Saffah, atau Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Masa kekuasaannya dimulai pada tahun 750 M dan berakhir pada 1258 M, mencakup wilayah yang luas dari Asia Barat hingga Selatan, serta Afrika hingga Eropa.

Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Ali bin Abdullah, keponakan Rasulullah SAW, merasa berhak menjadi pemimpin setelah Khulafa Ur-Rasyidin karena merupakan keturunan keluarga Rasulullah. Ia memulai propaganda anti-Umayyah untuk mendapatkan simpati masyarakat menggunakan nama Bani Hasyim.

Namun, sebelum usahanya terwujud, Ali bin Abdullah wafat pada tahun 742 M. Ambisinya dilanjutkan oleh putranya, Muhammad bin Ali, yang menjadikan Kufah dan Khurasan sebagai basis gerakan anti-Daulah Umayyah dengan dukungan pemimpin lokal, Abu Muslim Al-Khurasani.

Sayangnya, Muhammad bin Ali wafat pada tahun 745 M sebelum cita-citanya terwujud. Putranya, Ibrahim bin Muhammad, melanjutkan perjuangan tersebut. Namun, ia dianggap sebagai ancaman oleh Khalifah Marwan bin Muhammad dan ditangkap serta diasingkan pada tahun 746 M, di mana ia kemudian wafat.

Perjuangan keluarga Abbasiyah tidak berhenti di situ. Abu Abbas As-Saffah dan Abu Ja’far Al-Mansur melanjutkan perjuangan mereka. Berbagai faktor, termasuk perpecahan internal Dinasti Umayyah, kekisruhan politik, serta pemberontakan dari kelompok seperti Mawali, Dahaq bin Qais, dan Syiah, memudahkan pembentukan Dinasti Abbasiyah.

Dukungan dari Abu Muslim Al-Khurasani juga berperan penting dalam menguasai kota-kota penting dalam Daulah Umayyah, hingga akhirnya Khalifah Marwan bin Muhammad terkepung dan wafat di Fustat (sekarang Kairo). Dengan wafatnya Khalifah Marwan, Dinasti Umayyah pun berakhir, dan Dinasti Abbasiyah berdiri.

Masa Keemasan Islam

Pada masa Dinasti Abbasiyah, terutama di bawah kekhalifahan Harun Ar-Rasyid dan Al-Makmun, ilmu pengetahuan berkembang pesat. Sekolah, universitas, dan perpustakaan bermunculan, menarik kunjungan dari berbagai negara dan agama. Pada masa kekhalifahan Al-Mansyur, banyak buku-buku ilmu pengetahuan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, memungkinkan umat Islam mempelajari dan memahami ilmu tersebut.

Kota-kota seperti Hijaz, Irak, Mesir, Isfahan, Bukhara, dan Syam menjadi pusat pengetahuan dan kebudayaan. Selain itu, berbagai cabang ilmu seperti filsafat, kedokteran, dan astronomi berkembang pesat. Baitul Hikmah, tempat untuk menyimpan, menerjemahkan, dan melakukan penelitian, didirikan pada masa ini.

Runtuhnya Dinasti Abbasiyah

Dinasti Abbasiyah memimpin selama sekitar 550 tahun. Namun, berbagai faktor menyebabkan keruntuhannya. Masalah internal seperti keserakahan khalifah yang hidup berfoya-foya, konflik dalam keluarga Abbasiyah, serta ketegangan antara kelompok Sunni dan Syiah melemahkan dinasti ini. Jiwa patriotisme dan nasionalisme menurun, dengan tentara asing dari Turki dibayar untuk menjaga keamanan.

Secara eksternal, banyak pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari Daulah Abbasiyah. Bangsa Turki dan Persia semakin banyak menguasai pemerintahan dan mempengaruhi kebijakan khalifah. Serangan tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan pada tahun 1258 M menjadi salah satu penyebab utama runtuhnya Dinasti Abbasiyah.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *