Biografi Ibnu Sina: Bapak Kedokteran Modern dan Ilmuwan Islam

oleh
banner 468x60

HAYUKABOGOR.COM – Dokter adalah profesi yang sangat mulia dan seringkali menjadi cita-cita banyak orang, terutama anak-anak. Jika ditanya tentang cita-cita mereka, banyak yang menjawab ingin menjadi  dokter. Ternyata, di zaman dahulu sudah ada profesi dokter. Bahkan, ilmuwan Islam memiliki sosok yang dikenal sebagai bapak kedokteran modern. Dialah Ibnu Sina. Mari kita simak biografinya.

 

 

Latar Belakang dan Keluarga

Ibnu Sina, yang dikenal di Barat sebagai Avicenna, memiliki nama asli Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina. Ia lahir di desa Afsyanah, dekat Bukhara (sekarang Uzbekistan), pada 22 Agustus 980 M. Ayahnya, Abdullah, adalah seorang sarjana Arab-Persia, sementara ibunya, Setareh, berasal dari Turki. Ibnu Sina dibesarkan dalam lingkungan ajaran Syiah Al-Ismailiyah. Ayahnya bekerja sebagai pegawai pemerintah Dinasti Samaniah yang berada di bawah Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Ibnu Sina juga memiliki seorang saudara laki-laki bernama Mahmud.

 

Masa Kecil dan Pendidikan

Sejak kecil, Ibnu Sina dikenal sebagai anak yang cerdas. Pada usia 10 tahun, ia sudah menghapal Al-Qur’an dan memahami tata bahasa. Ia mempelajari berbagai disiplin  ilmu seperti logika, matematika, sastra Arab, fiqih, filsafat, dan ilmu kedokteran. Pada usia 16 tahun, ia sudah menguasai banyak bidang  ilmu pengetahuan. Ibnu Sina mendapat gelar Syaikh Ar-Rais, yang berarti pemimpin orang-orang bijak.

Karier dan Prestasi

Pada usia 17 tahun, Ibnu Sina sudah menjadi seorang dokter. Kepopulerannya sebagai dokter meningkat ketika ia berhasil menyembuhkan penguasa Dinasti Samaniah, Nuh bin Mansur, pada tahun 976-977 M. Selain menjadi dokter, Ibnu Sina juga merupakan penulis produktif yang menghasilkan sekitar 450 karya tulis. Beberapa di antaranya adalah:

  • Asy-Syifa: Kitab filsafat yang terpenting dan terbesar, terdiri dari empat bagian: logika, fisika, matematika, dan metafisika.
  • An-Najat: Ringkasan dari buku Asy-Syifa, ditujukan untuk kelompok terpelajar yang ingin memahami dasar-dasar ilmu hikmah.
  • Al-Isyarat wat-Tanbihat: Kitab yang menguraikan tentang logika dan hikmah.
  • Al-Hikmah al-Masyriqiyyah: Kitab ini banyak dibicarakan karena tidak jelasnya maksud judulnya, dengan sebagian naskah membahas logika dan tasawuf.
  • Al-Qanun fi at-Tibb (Canon of Medicine): Karya ini menjadi rujukan mahasiswa kedokteran selama berabad-abad di Eropa, membahas berbagai ilmu dan jenis penyakit.

Wafatnya Ibnu Sina

Pada tahun 1037 M/428 H, di Hamazan, Ibnu Sina meninggal dunia pada usia 58 tahun karena penyakit dingin (cooling). Ia tidak bisa berdiri dan berjalan sehingga tidak bisa melakukan aktivitas. Ibnu Sina dimakamkan di Iran.

Ibnu Sina adalah salah satu ilmuwan besar yang kontribusinya dalam bidang kedokteran dan ilmu pengetahuan terus dikenang hingga saat ini.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *