HAYUKABOGOR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menamai Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, menjadi Istana Garuda. Selain itu, Istana Kepresidenan IKN kini resmi dikenal sebagai Istana Negara.
Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, usai pertemuan internal dengan Presiden di Istana Garuda IKN pada Senin 29 Juli 2024.
“Presiden menyampaikan, ini adalah Istana Garuda, bukan Kantor Presiden lagi. Yang di bawah, yaitu Kantor Kepresidenan IKN, resmi bernama Istana Negara,” ujar Basuki dalam keterangan pers yang disampaikan melalui media sosial Sekretariat Presiden pada Selasa 30 Juli 2024.
Basuki juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut, Presiden menekankan pentingnya partisipasi masyarakat sekitar dalam penataan kawasan IKN, sehingga masyarakat tidak merasa terpinggirkan dan IKN dapat dinikmati oleh semua kalangan.
“Fokus utama adalah partisipasi masyarakat dalam penataan IKN ini. Jangan sampai masyarakat merasa terpinggirkan, tergusur, ataupun digusur,” ucap Basuki.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa IKN harus menjadi model dalam sistem pengelolaan perkotaan yang baik dan cepat, termasuk dalam perizinan investasi dan pelayanan publik untuk mempermudah masyarakat.
“Presiden menyampaikan bahwa IKN akan menjadi contoh tata kelola manajemen pemerintahan yang baik dan cepat. Semua perizinan harus cepat, menjadi contoh bagi tata kelola perkotaan lainnya,” jelas Basuki.
Plt Kepala OIKN itu juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menandatangani 14 Perjanjian Kerja Sama (PKS) investasi. Dalam kunjungan Presiden ke depan, akan dilakukan lima groundbreaking yang wajib memiliki PKS.
“Kalau tidak ada PKS, tidak akan ada groundbreaking. Lima perusahaan yang akan groundbreaking adalah Bank Central Asia (BCA), Intiland, Indogrosir, LG Electronics (LGE), dan Swissbell Hotel. Meskipun hanya lima, semuanya harus lengkap dengan PKS dan perizinan,” ungkap Basuki.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut Plt Wakil Kepala OIKN Raja Juli Antoni, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya, serta beberapa pejabat dari OIKN.