HAYUKABOGOR.COM – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nampaknya kurang bergairah menatap Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor. Performa partai banteng moncong putih itu pada Pemilu 2024 menjadi sebabnya. Perolehan kursi PDIP untuk DPRD Kabupaten Bogor turun. Partai yang kini dipimpin Bayu Syahjohan itu hanya mampu meraih 5 kursi saja, turun satu kursi dibanding pemilu sebelumnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Kabupaten Bogor, Muad Khalim mengakui hasil negatif tersebut berpengaruh pada Pilkada. Sampai hari ini, kata Muad, PDIP belum menentukan siapa figur yang akan dicalonkan untuk kontestasi di Pilkada Kabupaten Bogor.
“Belum ada (calon), kursinya turun jadi belum tau,” kata Muad Khalim.
Seperti diketahui, dari 6 Dapil DPRD Kabupaten Bogor, PDIP hanya meraih lima kursi pada Pemilu 2024 kemarin. PDIP tidak mampu mempertahankan kursi di Dapil 4 meski di dapil yang mendapat alokasi tujuh kursi tersebut, PDIP mengandalkan Ketua DPC Bayu Syahjohan.
Adapun di dapil 3, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Bogor, Bambang Gunawan juga gagal meraih kursi. Untungnya, caleg incumbent, Slamet Mulyadi bisa mempertahankan kursinya. PDIP hanya meraih satu kursi di dapil dengan alokasi 10 kursi tersebut, jauh di bawah Golkar yang memeroleh tiga kursi.
Diberitakan sebelumnya, PDIP telah mengeluarkan surat tugas bagi kadernya untuk maju dalam Pilkada serentak 2024 di Jawa Barat. Hingga kini, surat tugas tersebut telah diberikan kepada kader PDIP untuk mengikuti Pilkada di 10 kabupaten/kota.
“Kita sudah (keluarkan) 10 untuk surat tugas, mudah-mudahan minggu ini kita bisa keluarkan semua (untuk 27 kabupaten/kota),” kata Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono, kelada wartawan, pada Jumat, 14 Juni 2024.
Nama-nama kader PDIP yang telah mendapatkan surat tugas untuk Pilkada 2024 antara lain: Nina Agustina (Kabupaten Indramayu), Imron (Kabupaten Cirebon), Ade Sugiyanto (Kabupaten Tasikmalaya), Yudha Puja Turnawan (Kabupaten Garut), Irwansyah Putra (Kabupaten Sumedang), Nanang Permana (Kabupaten Ciamis), Nana Suraya (Kota Banjar), Herman Suherman (Kabupaten Cianjur), Hengky Kurniawan dan Pamriadi (Kabupaten Bandung Barat), serta Ade Kuswara (Kabupaten Bekasi).